5. Chak De India
Dibintangi oleh SRK (Shah Rukh Khan) sebagai Kabir Khan, mantan kapten Timnas Hoki India yang memiliki luka masa lalu hingga membuat Ia dan Ibunya terusir dari lingkungan tempat tinggalnya lantaran gagal mengeksekusi pinalti dimenit akhir, sehingga India gagal menjadi juara.
Tujuh tahun kemudian, setelah pergelutan panjang, Asosiasi Hoki India memberinya kepercayan melatih Timnas Hoki Putri India, yang dianggap sebelah mata untuk bertanding di Kejuaraan Internasional Hoki Wanita.
Film ini menceritakan tentang pembuktian dari mereka-mereka yang dipandang sebelah mata. Sudah beberapa kali, baik Bollywood sendiri maupun lainnya mengangkat tema seperti ini. Namun, sang sutradara, Shimit Amin sangat cerdas mengeksekusi naskah ke dalam layar, pendekatan yang apik dan menampilkan emosi-emosi yang sangat sering dirasakan banyak orang namun sering terlupakan untuk disampaikan.
Lebih dan Plusnya film ini, SRK sangat kontras dari film-film flamboyannya SRK, melihat sisi lain kepiawaian lakonan dari SRK. Hingga kita melihat Kabir Khan adalah Kabir Khan, bukan SRK. Tidak melebih-lebihkan, namun itulah yang saya dapatkan setelah habis menonton film ini.
4. Swades : We Are The People
Setibanya di India, Mohan terkejut mendapati kehidupan masyarakat disana yang sangat terbelakang. Istilahnya, ketinggalan zaman dan enggan mengejar ketertinggalan tersebut.
Film ini menekankan sisi kepedulian humanisme yang nasionalisme. Maksudnya, kepedulian terhadap lingungan sekitar. Dan lagi-lagi SRK membuktikan ia bukan hanya pelakon bertumpang tampan. Acting dari SRK di larut dalam naskah yang apik membuat film ini sangat indah.
3. DANGAL
Berkisah tentang Mahavir Singh Phogat, mantan atlit Nasional Gulat, namun harus mengubur impiannya untuk berlaga di kancah Internasional lantaran Pemerintah India tak menjamin kelangsungan hidup para atlit. Mimpi itu ia wariskan pada kedua putrinya. Geeta (Fatima Sana Shaikh) dan Babita (Sonya Malholtra)
Sudah banyak juga Film India yang bertema from nothing to something dan disampaikan dengan alur hitam putih khas Bollywood seperti ini. Tapi, jika Aamir Khan bermain dalam suatu film, itu pasti bukan film biasa.
Film yang diadaptasi dari kisah nyata ini menyampaikan emosi-emosi yang sangat sering dilupakan dalam film-film bertema sama. Kita juga diajak melihat bagaimana Mr. Perfectionist (julukan Aamir Khan) menjadi seorang pecundang.
Speechlees, film ini sangat keren, sangat disayangkan diabaikan begitu saja.
2. Fan
1. SULTAN
Salman Khan, notabe filmnya adalah dewa, satu pukulan bisa membuat sepuluh orang melayang, gestur tubuhnya yang kaku membuat wanita-wanita semlohai pangling ke pelukannya. Namun film ini adalah kebalikan dari semua kenotabean film-film Salman Khan. Kita akan melihat seorang Salman Khan menjadi seorang manusia biasa bukan menjadi dewa seperti film-film terdahulunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar